Kamis, 13 September 2012

Belajar ke negeri China



Catatan Kunjungan ke China :

Tuntutlah Ilmu Sampai Negeri China
Oleh : Markus Basuki

Beberapa waktu silam penulis sempat mengunjungi beberapa kota di China Timur bersama sejumlah kepala SMP/SMA/SMK Negeri dan anggota DPRD kota Malang. Kunjungan yang diberi title “Study Banding” tersebut berlangsung selama 8 hari pada musim dingin di tahun 2011. Berikut beberapa catatan perjalanan tersebut.

Mengapa China?
Seperti kita ketahui, China adalah Negara dengan penduduk lebih satu milyar namun mampu bangkit sebagai raksasa ekonomi dunia. Kecuali dalam bidang ekonomi, China juga merajai berbagai even olahraga dunia serta banyak prestasi lain seperti dunia pengobatan, pertunjukan, dan bidang pendidikan. Ternyata berbagai keberhasilan itu tidak lepas dari pendidikan. Pola pendidikan di China, meski tidak seluruhnya dapat ditiru, perlu dijadikan bahan perbandingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.

Modern tapi Tradisional
Kota Shanghai yang terletak di sisi Timur daratan China mungkin bisa mewakili modernisasi kota Asia. Kecuali Hongkong, Shanghai merupakan kota modern yang layak disejajarkan dengan Los Angeles atau kota besar lain di dunia. Pembangunan kota Shanghai dalam 10 tahun terakhir sungguh pesat hingga membuat banyak Negara tercengang. Politik negeri ini memang besar andilnya bagi pembentukan kota-kota modern itu.
Meski China menuju Negara modern, tetapi ternyata sangat menghargai budaya tradisional. Memelihara dan mengembangkan budaya tradisional merupakan kewajiban dasar setiap warga Negara. Itulah sebabnya, di balik penampilan modern kota-kota di China tersimpan harta kekayaan budaya tradisional yang sangat mempesona. Pemeliharaan bangunan-bangunan kuno yang telah berusia ribuan tahun sungguh dapat ditiru oleh Negara lain, termasuk Indonesia.

Hebatnya China
Meski hanya sempat mengunjungi beberapa kota di bagian Timur China, namun penulis dapat merasakan gerakan dahsyat perubahan yang dimotori oleh pemerintah yang cukup dictator. Perubahan itu kini sungguh mampu mengantar negeri tirai bambo menjadi Negara superpower baru.

Pola pendidikan di China, seperti yang penulis sempat kunjungi, tertata sedemikian rapi dan terpola untuk membentuk lulusan-lulusan yang berkualitas. Hangzhou Gongshe Vocational High School – di kota Hangzhou – misalnya, mempunyai beberapa kebijakan yang barangkali dapat menjadi inspirasi membuat perubahan. Sistem sekolah 5 hari, masuk jam 8.00 dan pulang jam 15.30, hari Sabtu untuk kegiatan ekstra kurikuler. Pembiayaan : sekolah negeri 90% dibiayai pemerintah, 10% orangtua. Sedangkan untuk sekolah swasta orangtua membiayai biaya pendidikan secara mandiri. Jumlah murid, tidak terlalu banyak namun mementingkan kualitas. Spesialisasi skill sangat dipentingkan. Penjurusan berdasar bakat dan kemampuan dilakukan sejak dini dan dibina secara berkelanjutan. Program magang pada perusahaan/lembaga (untuk SMK). Sistem ujian : Ujian Negara, Ujian Sekolah, Ujian Skill. Murid miskin diperhatikan, dilayani sama dengan yang lain.

Mengunjungi Chenghuang Business Center, Yiwu Small Comodities Market member inspirasi tentang kiat membuka pasar global yang penuh persaingan. Pemerintah China berani memangkas biaya masuk demi memajukan kunjungan wisatawan. Harga-harga tidak mahal, kualitas standar. Pusat perdagangan dikelola pemerintah, sebagian oleh swasta. Pasar produk dalam negeri digenjot. Infrastruktur digarap dengan sungguh-sungguh, terencana dan matang.

Tempat-tempat cagar budaya terpelihara dengan amat baik. Hanshan Temple, Lion Garden, Three Kingdom City merupakan contoh keseriusan China memelihara warisan leluhur. Kuil-kuil berusia ribuan tahun terpelihara dengan baik, demikian pula istana tempat kaisar tinggal – semuanya dipelihara dengan cermat, taman dan danau dipelihara dan dijaga dengan biaya tinggi. Peninggalan-peningalan tersebut masih sering dipergunakan sebagai setting pembuatan film. Istana, benteng, perahu, dermaga dipertahankan keaslianya untuk kepentingan wisata, pembuatan film dan sebagai museum.

Industri dibina dan dikembangkan hingga menjangkau seluruh dunia. Siapa tidak kenal produk China, mulai dari jarum jahit hingga pesawat terbang. Beberapa industry yang penulis kunjungi : Suzhou Silk Factory, Ming & Qing Hefangjie, Longjing Tea, Pearl Museum, Ceramic Teapot di Wuxi dan Dongyang China Woodcarvings. Peninggalan pengobatan dan minuman masa lampau tetap dipertahankan kualitasnya dan kini dikemas secara modern. Perusahaan sutera alam di kelola dengan professional dan dijadikan komoditas kelas tinggi. Sutera berkualitas tinggi tersebut diperoleh dari teknologi dan pengalaman ratusan bahkan ribuan tahun. Teh kaisar sebagai minuman berkasiat tinggi dipertahankan kualitasnya sebagai komoditas yang laku keras. Perusahaan mutiara air tawar milik pemerintah juga digarap seara professional dan terpadu sehingga laku jual, demikian juga kerajinan batu giok yang tersohor itu. Perusahaan moci di Wuxi sangat istimewa, karena hanya di kota ini ditemukan bahan  yang sempurna untuk moci dengan kualitas istimewa. Kerajinan ukiran kayu merupakan kerajinan yang sangat istimewa,  terpadu dan bernilai tinggi.

Gemerlapnya jagad hiburan mendapat perhatian pemerintah karena ini merupakan kekhasan yang bernilai jual tinggi. The Seven Performance Show misalnya : Dunia hiburan diolah dan dikemas secara modern dan profesonal menghasilkan sajian yang menakjubkan. The Seven Performance Show merupakan sajian tontonan Life Show yang berisi rangkuman sejarah China selama lebih 5000 tahun. Tontonan ini dikemas secara sempurna dengan memadukan seni tradisional, seni modern, pencahayaan, music etnik dan modern, effect serta peralatan mekanik dan hidrolik yang sangat canggih. Hasilnya penonton seperti melihat boskop tetapi sesungguhnya life show. Pemandangan alam khas China seperti Xihu Lake, Cruise on The West Lake, Tai Hu Lake dan Nanjing Road sert Huangpu River Cruise melengkapi kekaguman setiap pengunjung. Danau Xihu adalah tempat legenda Siluman Ular Putih yang tersohor. Keadaan danau sangat terawat dengan latar belakang bangunan pagoda dan jembatan-jembatan lengkungnya. Tai Hu Lake adalah danau yang sangat indah. Nanjing Road adalah jalan tersohor di Shanghai, bisa dikatakan Malioboronya Shanghai. Ribuan orang memadati jalan ini di malam hari untuk menikmati keindahan kota atau berbelanja. Huangpu River Cruise adalah wisata naik perahu mengitari kota Shanghai lama dan baru. Pemandangan Shanghai di malam hari sungguh membuat takjub. Lampu-lampu kota sungguh mampu menghiasi kota Sanghai yang penuh dengan gedung-gedung pencakar langit dan ratusan apartemen.

Manfaat kunjungan
Manfaat terbesar sesungguhnya terletak pada perubahan mindset. Dan perubahan itu dimulai dari terbukanya wawasan, betapa di luar sana telah terjadi perubahan luar biasa, sementara di dalam sini nyaris tidak ada perubahan. Kemajuan luar biasa di Shanghai harus mampu mengubah mindset bahwa kita adalah bangsa yang terbelakang menjadi bangsa yang maju. Untuk itu perlu semangat perubahan di segala lini kehidupan. Dalam bidang pendidikan, perlu  wawasan baru tentang system pendidikan yang tidak sekedar menyiapkan tenaga siap pakai tetapi tenaga ahli yang siap menghadapi berbagai perubahan. Juga membuka wawasan tentang system pendidikan China yang sangat memperhatikan pengembangan bakat dan kemampuan. Juga membuka wawasan tentang etos kerja yang diharapkan di jaman perubahan ini. Etos kerja China sama dengan Jepang – sangat tinggi. Tetapi kini China melampaui Jepang. Dalam bidang lingkungan hidup, China memiliki kepedulian tinggi tentang lingkungan : menekan polusi, mempertahankan tanaman/pepohonan, danau dan alam lainnya. Dan yang kini sedang merosot di Indonesia: nasionalisme dan mempertahankan budaya.  Tidak perlu malu meniru China dalam membangun nasionalisme dan mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa.

Semuanya berpulang pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang berani berubah. Dunia mengalami perubahan dahsyat, sementara sebagian besar manusia lebih menyukai kemapanan. Ketika dunia sudah menjadi semakin sempit, dan ketika pasar global sungguh telah terjadi hanya orang-orang yang siap saja yang mampu bertahan. Selebihnya akan menjadi pecundang, bahkan di Negara sendiri. Dibutuhkan pola pikir baru yang mampu menjangkau dekade-dekade mendatang.

1 komentar:

  1. Tapi untuk Pemerintah China tahun 2014 ini, tampaknya terus menggenjot sektor perekonomian negaranya. Dalam ulasan berita di website iyaa.com, China pada Rabu mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini "sekitar 7,5 persen", mempertahankan penanda yang diawasi ketat pada perkiraan yang sama seperti tahun lalu.

    BalasHapus